Hari Kartini rutin diperingati setiap tahun, lebih tepatnya pada 21 April dengan tujuan menghormati R.A Kartini yang telah memperjuangkan emansipasi wanita. Semangat R.A Kartini dapat dijadikan teladan bagi pekerja industri kesehatan. Semangat ini dapat diimplementasikan di bidang layanan kesehatan seperti Apotek dengan cara menciptakan fasilitas kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa adanya diskriminasi.
Disini Gmin punya 4 kisah inspiratif dari perempuan di dunia kesehatan yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi Anda, ketahui tokohnya lewat pembahasan dibawah ini!
1. Hasri Ainun Habibie: Dedikasi Tinggi untuk Membantu Tunanetra
Kontribusi di Bidang Kesehatan
Tokoh perempuan yang lebih dikenal dengan Ibu Ainun ini merupakan seorang dokter yang mendirikan Bank Mata Indonesia. Ia lahir pada 11 Agustus 1937 di Semarang. Beliau juga merupakan ketua dari PPMTI atau Perkumpulan Penyantun Tunanetra Indonesia.
Kontribusinya terlihat dari perjuangannya untuk membantu tunanetra di Indonesia untuk mendapatkan donor mata. Saat itu bank mata masih menjadi pro-kontra pemerintah, namun dengan kegigihannya Ainun berhasil membuat donor mata memiliki fatwa halal. Beliau wafat pada 22 Mei 2010 akibat kanker ovarium dan untuk mengenang kontribusinya, nama beliau dijadikan beberapa fasilitas kesehatan, salah satunya rumah sakit di Limboto, Gorontalo.
Semangat Kartini
- Dedikasi tinggi untuk membantu tunanetra
- Kegigihan untuk memperjuangkan agar tunanetra dapat kembali melihat
- Keberanian menempuh pendidikan yang pada saat itu didominasi oleh laki-laki
2. Nila Moeloek: Menteri Kesehatan Indonesia ke-18
Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) lahir di Jakarta pada 11 April 1949. Ia pernah menjabat menjadi Menteri Kesehatan Indonesia ke-18 pada 2014 hingga 2019. Selain itu, Ia juga aktif di beberapa organisasi seperti Dharma Wanita Persatuan, menjabat sebagai Ketua Dokter Spesialis Mata Indonesia dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia.
Kontribusi di Bidang Kesehatan.
- Seorang ahli oftalmologi (bidang kesehatan mata)
- Menurunkan kasus HIV-AIDS dan angka kematian ibu-anak saat menjadi utusan Millenium Development Goals
Semangat Kartini
- Memiliki jiwa sosial yang tinggi dan aktif di organisasi masyarakat dan profesi
- Aktif di organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI)
3. Nafsiah Mboi: Aktivis Keluarga Berencana (KB)
dr. Nafsiah Mboi merupakan menteri kesehatan yang menjabat pada 2012 hingga 2014. Ia lahir pada 14 Juli 1940 di Sengkang. dr. Nafsiah dikenal sebagai salah satu aktivis Keluarga Berencana (KB) dan terlibat dengan aktivitas terkait pemberdayaan perempuan seperti kesetaraan gender dan hak-hak anak. Saat bekerja di PBB, Ia juga menjabat sebagai Direktur Department of Gender and Women’s Health di Swiss.
Kontribusi di Bidang Kesehatan
- Dedikasi dalam menangani HIV dan AIDS di Indonesia
- Salah satu pendiri Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia
Semangat Kartini
- Memiliki komitmen anti diskriminasi
- Menjunjung kesetaraan untuk kesehatan masyarakat Indonesia
4. Annie Senduk: Perawat Revolusioner Zaman Kolonial
Annie Senduk dikenal sebagai perawat revolusioner. Ia merupakan perempuan yang menandatangani berdirinya Palang Merah Indonesia (PMI) pasca kemerdekaan. Saat zaman kolonial, Annie menjabat sebagai kepala perawat di Asrama Kedokteran di Jalan Kramat Raya 72.
Kontribusi di Bidang Kesehatan
- Mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) setelah Indonesia merdeka
- Mempelopori berdirinya sekolah perawat pertama bersama rekan perawatnya
- Mendidik calon perawat baru setelah perawat Belanda meninggalkan Indonesia
Semangat Kartini
- Turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
- Memiliki cita-cita kemerdekaan dan mengabdi pada Indonesia
- Mengamankan obat-obatan dan dokumen saat penjajahan oleh Jepang terjadi
5. Julie Sulianti Saroso: Pendiri Laskar WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan)
Julie Sulianti Saroso merupakan seorang dokter perempuan Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden dari World Health Assembly. Lahir pada 10 Mei 1917 di Karangasem, beliau lebih dikenal dengan nama dr. Sulianto. Beliau bekerja di Kementerian Kesehatan pada 1951 dan pada 1967 lalu menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M). Jabatan lain yang beliau duduki yaitu sebagai Ketua Research Kesehatan Nasional.
Untuk mengenang kontribusinya di bidang kesehatan, nama Julie Sulianti Saroso diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso yang terletak di Jakarta.
Kontribusi di Bidang Kesehatan
- Melakukan penelitian untuk menciptakan kebijakan di bidang kesehatan
- Merancang kebijakan di bidang kesehatan
- Seorang dokter di bidang pencegahan penyebaran penyakit menular
- Memiliki kontribusi di bidang Keluarga Berencana (KB)
Semangat Kartini
- Pada saat zaman kolonial, beliau aktif sebagai anggota Organisasi Pemuda Putri Indonesia (PPI)
- Turut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
- Beliau dan kawan-kawan membentuk Laskar WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan)
Apakah kisah tokoh inspiratif perempuan di atas membangkitkan semangat Anda? Sebagai Apoteker, Anda harus memiliki semangat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu penyakit, menciptakan pelayanan berkualitas dan memberikan edukasi penggunaan obat yang tepat.
Dengan semangat Kartini, Gmin harap segenap tenaga kesehatan dapat menciptakan fasilitas pelayanan yang inklusif dan tanpa diskriminasi. Selamat merayakan Hari Kartini!
Sumber:
https://www.femina.co.id/trending-topic/4-tokoh-wanita-indonesia-di-bidang-kesehatan
https://www.parapuan.co/read/532958868/profil-ainun-habibie-dokter-di-balik-lahirnya-fatwa-halal-donor-mata
https://historia.id/politik/articles/perempuan-pejuang-kemanusiaan-P3qmZ
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230510100608-255-947605/profil-profesor-sulianti-saroso-yang-jadi-google-doodle-hari-ini