Tujuan dan Peran Swamedikasi di Apotek

Tujuan Swamedikasi dan Peran Apotek Di Dalamnya
Daftar Isi

Swamedikasi terjadi ketika pasien datang ke Apotek untuk mendapatkan obat, tanpa diagnosa atau resep dokter. Meskipun datang tanpa melakukan konsultasi kesehatan, Apoteker tetap memiliki peran penting untuk memastikan swamedikasi pasien dilakukan dengan tepat loh! Penasaran dengan hal apa saja yang harus diperhatikan? Langsung saja simak artikel ini.

1. Swamedikasi Itu Apa, Sih?

Swamedikasi Itu Apa, Sih?
Sumber: canva.com

Saat pasien datang untuk melakukan pengobatan penyakit ringan secara mandiri, aspek terpenting untuk melakukannya adalah dengan menggunakan obar secara rasional. Dalam hal ini, World Health Organization atau WFO menyebutkan bahwa rasional berarti menggunakan obat yang sesuai dengan manifestasi klinis, juga dengan dosis yang tepat.

Baca juga… Serba-serbi Manifestasi Klinis yang Harus Diketahui Apoteker

Untuk memastikan swamedikasi dilakukan secara tepat, mulai tanyakan keluhan atau kondisi yang dialami dengan baik. Melalui informasi pasien, Anda bisa merekomendasikan obat-obatan yang bisa digunakan. Di sini, Anda juga bisa bertanya apakah pasien pernah menggunakan obat untuk keluhan ringan yang sama, tanyakan juga efektivitas obat tersebut dan berikan beberapa pilihan sesuai dengan kebutuhan pasien. Jika pasien menceritakan bahwa mereka memiliki keluhan yang sama sejak lama dan tidak kunjung membaik setelah minum obat, maka Anda harus merekomendasikan mereka untuk menemui dokter.

Bukan cuma memberikan rekomendasi obat yang tepat, Apoteker juga perlu memberikan edukasi mengenai obat tersebut, mulai dari indikasi, cara penggunaan, efek samping, dosis, interaksi obat, dan peringatan. Pastikan juga obat-obatan yang diberikan berada dalam keadaan layak dan tidak dekat masa ED, untuk menjamin keselamatan pasien.

Berikut Gmin bagikan alur swamedikasi untuk pasien yang melibatkan Apoteker:

  • Pasien harus melibatkan Apoteker untuk mempermudah swamedikasi
  • Sebelum pasien datang ke Apotek, alangkah baiknya pastikan apa saja kondisi atau keluhan yang dirasakan untuk mempermudah identifikasi kondisi
  • Pasien datang ke Apotek dan melakukan konsultasi secara detail, jika ada alergi terhadap jenis obat, sampaikan dengan jelas
  • Apoteker akan merekomendasikan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi atau keluhan yang dialami, disini Apoteker juga akan menjelaskan masing-masing informasi obat

Swamedikasi ini dapat dilakukan dengan Obat Bebas (OB) maupun Obat Bebas Terbatas (OBT), karena OB memiliki efek samping yang lebih rendah dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Bisa juga menggunakan OBT karena digunakan juga untuk mengobati penyakit yang umum tanpa resep dokter, namun ada peringatan khusus dalam obat-obatan tersebut. OB ditandai kemasan obat yang memiliki logo hijau dengan garis tepi hitam, sedangkan OBT ditandai kemasan dengan logo biru dengan garis tepi hitam.

2. Syarat Obat-obatan Swamedikasi

Syarat Obat-obatan Swamedikasi
Sumber: canva.com

Menggunakan Obat yang Tepat

Seperti yang sudah Gmin sebutkan sebelumnya pada alur pengobatan mandiri, pasien harus berkonsultasi dengan Apoteker. Setelah itu, pasien juga bisa menanyakan frekuensi penggunaan obat, petunjuk penggunaan, waktu untuk konsumsi (setelah atau sebelum makan), dosis, serta efek samping obat.

Peringatan: Swamedikasi Hanya Untuk Penyakit Ringan

Swamedikasi bisa dilakukan pasien untuk menyembuhkan penyakit ringan, beberapa penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan OB dan OBT, tanpa resep dokter. Meskipun tergolong ringan, jika terjadi secara berlanjut, Anda harus merekomendasikan pasien untuk menemui dokter. Berikut contoh penyakit yang bisa disembuhkan dengan swamedikasi.

  • Batuk, pilek/flu, demam
  • Maag, diare dan sakit perut ringan
  • Sembelit atau diare
  • Masuk angin
  • Jamur pada kulit
  • Sariawan dan sakit mata
  • Lebam ringan, luka ringan dan memar akibat jatuh

Swamedikasi Tidak Bisa Dilakukan Semua Orang

Apoteker perlu memberikan perhatian lebih terhadap pasien lansia, anak kecil atau ibu hamil. Sebelum melakukan swamedikasi, ada baiknya merekomendasikan mereka untuk menemui dokter untuk mencegah kesalahan pengobatan. Apalagi kita tau bahwa lansia, anak-anak dan ibu hamil sangat rentan, jika menerima pengobatan yang tidak sesuai.

3. Keuntungan Pengobatan Sendiri Bagi Pasien

Keuntungan Pengobatan Sendiri Bagi Pasien
Sumber: canva.com

Murah

Pengobatan mandiri umumnya tidak memerlukan biaya yang tinggi, karena biasanya obat yang dibeli dari Apotek seperti OB dan OBT memiliki harga yang terjangkau dibandingkan dengan obat resep.

Mudah

OB dan OBT yang digunakan untuk pengobatan mandiri mudah ditemukan di Apotek maupun toko obat terdekat. Selain jenis obatnya yang mudah untuk didapatkan, jenis obat ini umumnya berbentuk tablet, kapsul bahkan sirup.

4. Kelemahan Pengobatan Sendiri Bagi Pasien

Kelemahan Pengobatan Sendiri Bagi Pasien
Sumber: canva.com

Kesalahan Pengobatan

Kesalahan pasien dalam mengidentifikasi keluhan yang dialami bisa saja berdampak negatif loh! Pasien bisa saja menerima obat yang tidak tepat dengan kondisi yang dialami, dimana hal ini bisa berdampak negatif bahkan memperparah keadaan. Perlu diingat, banyak penyakit serius yang memiliki gejala awal ringan. Maka itu, Apoteker harus memastikan keluhan dengan tepat dengan bertanya se-detail mungkin.

Obat Tidak Sesuai

Informasi mengenai obat harus disampaikan secara jelas, termasuk menanyakan obat apa yang digunakan pasien, untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya. Interaksi obat ini terjadi jika menggunakan obat-obatan secara bersamaan, sehingga ada perubahan efek obat ketika digunakan.

Penyakit Bertambah Parah, Hingga Komplikasi

Keluhan pasien yang berlanjut, ada baiknya ditangani dengan melakukan konsultasi dengan dokter, sebelum terjadi komplikasi dan berujung mengancam keselamatan pasien. 

Setelah pasien Anda memilih obat yang dibutuhkan, jangan lupa untuk mengingatkan mereka untuk membaca informasi obat ya! Melalui informasi obat, pasien akan mengetahui kandungan obat, aturan penggunaan, efek samping, peringatan dan indikasi. 

Untuk menghindari hal negatif, Anda juga bisa menyarankan pasien untuk segera menemui dokter jika tidak kunjung membaik setelah mengkonsumsi obat. Yuk, tingkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan apotek Anda dengan aplikasi terlengkap untuk manajemen karyawan dengan GPOS Lite.

Sumber:
Penyuluhan Swamedikasi Pengobatan Sendiri. (2021). Diakses pada 20 Agustus dari http://rsud.padangpanjang.go.id/02/09/2021/penyuluhan-swamedikasi-pengobatan-sendiri

Topik Terkini
Artikel Terbaru
Solusi Terbaik Kembangkan Bisnis Farmasi Anda

Langkah cepat dan lengkap untuk kembangkan bisnis farmasi di Era Digital 

Scroll to Top

Terima Kasih

Follow sosial media GPOS untuk lihat informasi terbaru