Yuk, Terapkan Analisis Pareto ABC Untuk Perencanaan Obat!

Pada bisnis Apotek, analisis Pareto atau ABC bisa digunakan untuk mengetahui obat-obatan mana saja yang memiliki potensi tinggi dalam membawa keuntungan bisnis. Pareto ABC mengelompokkan produk obat menjadi kategori A, B, dan C. Singkatnya, metode ini dilakukan di Apotek dengan mengelompokkan obat berdasarkan tingkat kontribusinya pada bisnis. Mari kupas satu persatu, mulai dari kategori A, B hingga C!

1. Analisis Pareto

Analisis Pareto atau ABC ini didasarkan pada hukum Pareto, dimana 80% outcome yang dihasilkan bersumber dari 20% effort yang dikeluarkan. Pada bisnis Apotek, analisis ABC ini bisa digunakan untuk mengatur stok obat, SDM dan juga kualitas pelayanan yang diberikan. Berikut Gmin berikan gambarannya dalam bisnis:

80 % keterlambatan pengiriman dari PBF disebabkan 20% dari menunda pesanan
80% keluhan pelanggan disebabkan dari 20% produk yang dijual
20% dari sistem Apotek yang tidak memadai dapat menimbulkan 80% masalah
20% cacat sistem mengakibatkan 80% masalah.
20% produk yang terjual di Apotek dapat menghasilkan 80% keuntungan.

Dalam penjualan produk, analisis ABC ini umumnya dibagi menjadi 3 kategori, yaitu A, B dan C. Kategori A merupakan produk yang paling dicari dan dibeli oleh pelanggan, kategori B adalah obat yang penjualannya lebih lambat dari kategori B namun tetap berkontribusi terhadap penjualan, lalu ada kategori C yang sangat lambat dari segi penjualan.

Dari ketiga kategori ini, kira-kira yang mana yang perencanaan dan pengadaannya perlu di prioritaskan? Jika menjawab kategori A, selamat Anda benar! Perencanaan dan pengadaan stok obat maupun produk kesehatan yang berada pada kategori A harus diprioritaskan karena punya kontribusi yang lebih besar bagi bisnis. Gmin punya cara tepat bagi Anda yang ingin menentukan produk mana saja yang masuk ke kategori A, B dan C. Berikut rumusnya:

Nilai Pemakaian = Harga Satuan Produk x Jumlah Penjualan

Persentase Nilai Pemakaian = Nilai Pemakaian : Total Omzet Penjualan

Keterangan:

Nilai pemakaian: Harga satuan produk yang dijual kepada pelanggan

2. Penerapan Analisis Pareto

Analisis ABC dapat diterapkan dengan memperhatikan hal-hal penting, seperti: menentukan data apa yang akan digunakan sebagai kriteria klasifikasi, mengumpulkan data penjualan atau data margin keuntungan, mulai menentukan kategori masing-masing produk dan mengambil keputusan bisnis berdasarkan hasil yang didapatkan. Berikut Gmin jelaskan secara terperinci dari masing-masing poin tersebut:

Menentukan Data Untuk Klasifikasi Kategori

Tentukan data apa saja yang akan digunakan untuk menentukan kategori produk. Data ini bisa diambil dari manajemen stok yang berkaitan dengan penjualan dan margin keuntungan yang didapat dari penjualan.

Mengumpulkan Data yang Dibutuhkan

Ketika sudah menentukan data yang akan digunakan, kumpulkan data-data tersebut hingga Anda bisa menilai produk mana saja dengan penjualan tertinggi, rendah hingga sangat rendah. Kemudian, Anda bisa mulai mengkategorikan masing-masing dari A, B dan C sesuai dengan hasil penjualan tersebut.

Mulai Klasifikasi Kategori

Kategori yang akan digunakan yaitu A, B dan C. Kategori A untuk produk yang berkontribusi tinggi terhadap bisnis, kategori B berisi produk yang berkontribusi sedang dan kategori C untuk produk yang kontribusinya rendah. Setelah menentukan kategori masing-masing produk, hitung proporsi kontribusi masing-masing produk terhadap keuntungan Apotek, disini Anda juga dapat menghitung persentase penjualan dan juga margin.

Mengambil Keputusan Bisnis

Jika masing-masing produk sudah dikelompokkan dalam kategori A, B maupun C, Anda bisa mulai menentukan strategi bisnis. Untuk kategori A harus diprioritaskan pengadaanya kemudian kategori B, untuk kategori C dapat ditunda jika masih ada produk yang tersedia, kecuali terdapat urgensi dari produk yang masuk di kategori tersebut.

3. Perencanaan Obat dengan Metode ABC

Kategori A

Kategori ini berisi produk yang memiliki kontribusi tertinggi pada pendapatan Apotek, sebesar 80%. Disini Anda harus fokus pada produk kategori A supaya bisa mencapai target pendapatan yang sudah ditentukan.

Kategori B

Kategori ini berisi produk yang berkontribusi sekitar 15% pada pendapatan bisnis Anda. Produk di kategori B memiliki kriteria penjualan yang cukup lambat namun tidak serendah penjualan di kategori C. Kategori B ini juga bisa berisi obat-obatan yang banyak dibeli pelanggan tetapi harganya murah dan marginnya juga tidak terlalu besar.

Kategori C

Kategori ini berisi produk yang memberi kontribusi pada pendapatan Apotek sekitar 5%, dimana penjualan produk di dalamnya bisa dikatakan rendah. Meskipun rendah, Apotek harus tetap menyediakan obat ini, namun jika masih ada stok maka bisa ditunda, kecuali jika ada urgensi untuk menyediakan obat dalam kategori ini.

4. Fungsi Pareto

Fokus pada Prioritas

Prinsip ini bisa membantu bisnis Apotek mengetahui produk yang memiliki dampak besar bagi pendapatan bisnis, sehingga bisnis dapat berfokus pada hal tersebut untuk memaksimalkan keuntungan.

Meningkatkan Efisiensi

Produk yang dikelompokkan sesuai kategori A, B maupun C dapat mempermudah Apotek dari segi menentukan prioritas perencanaan dan pengadaan, sehingga prosesnya akan lebih efisien.

Manajemen Stok yang Efektif

Ketika melakukan perencanaan stok, analisis ABC bisa mengambil keputusan bisnis. Dimana analisa yang digunakan bisa membantu menentukan produk mana yang harus masuk pada masing-masing kategori dengan indikator besarnya kontribusi pada hasil pendapatan Apotek. Dengan ini, manajemen stok akan lebih efektif dan bisnis akan optimal.

Sebelum menerapkan metode ini ada aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu pencatatan penjualan stok obat. Pencatatan yang akurat bisa mempermudah analisis Pareto atau ABC ini loh! Sekarang tidak perlu repot catat penjualan stok obat secara manual, karena bisa dilakukan secara otomatis dengan aplikasi Apotek terbaik, seperti GPOS Lite.