Dispensing obat merupakan kegiatan penerimaan resep obat hingga penyerahan obat kepada pasien. Dispensing harus dilakukan dengan teliti sehingga tidak akan terjadi medication error, medication error disini berarti pemberian obat yang tidak tepat kepada pasien dan dapat membahayakan pasien. Kejadian tersebut dapat dicegah dengan melakukan dispensing obat yang baik dan tepat. Gmin punya tips-tips yang dapat Anda terapkan melalui artikel ini.
1. Pengertian Dispensing

Kegiatan dispensing meliputi: validasi resep obat, menginterpretasikan resep obat, memastikan obat sudah sesuai dengan kebutuhan pasien, jika obat yang dibutuhkan memerlukan proses peracikan, maka obat-obatan tersebut harus diracik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setelah menyiapkan obat-obatan tersebut, harus dimasukkan kedalam wadah dan diberikan etiket yang sesuai. Kemudian, pasien akan diberikan edukasi mengenai obat yang diterima.
Etiket sendiri merupakan informasi mengenai obat yang ditulis oleh Apoteker yang menerima resep. Disini etiket berfungsi sebagai “label” yang ditempelkan pada wadah obat untuk sebagai detail informasi mengenai penggunaan obat (termasuk nama pasien, waktu konsumsi dan dosis penggunaan). Etiket juga memiliki 2 (dua) jenis, ada etiket putih dan juga etiket biru.
- Etiket putih digunakan untuk obat dalam (oral) yang cara konsumsinya melalui saluran pencernaan, misalnya obat-obatan dalam bentuk tablet, sirup, maupun suspensi
- Etiket biru digunakan untuk obat luar dan juga obat suntik, misalnya salep, gel, krim, obat tetes mata/telinga dan beberapa jenis obat lainnya yang tidak melalui proses pencernaan
2. Tips Dispensing

Validasi Resep Obat dan Siapkan Obat yang Sesuai
Apotek akan melayani pelayanan obat resep dan non-resep, untuk obat resep sendiri dilakukan untuk obat-obatan keras yang diresepkan oleh dokter, sedangkan non-resep untuk obat-obatan yang merupakan golongan bebas dan bebas terbatas yang ada di Apotek. Saat pasien atau pelanggan datang ke Apotek, Anda perlu menerima resep dan melakukan validasi terkait detail obat yang tertulis dalam resep, untuk menghindari kesalahan yang dapat berakibat fatal pada pasien.
Setelah memastikan obat yang dibutuhkan, Anda dapat mulai menyiapkan obat dan memastikan beberapa hal yang berkaitan dengan kelayakan obat, seperti: ED obat, keadaan obat, keadaan kemasan dan apakah obat benar-benar layak untuk diberikan kepada pasien.
Bahkan jika berdasarkan resep dibutuhkan peracikan obat, Anda harus melakukan hal tersebut dengan memperhatikan permintaan dokter yang tertulis pada resep. Disini, Anda juga harus memastikan bahwa Anda melakukan peracikan obat dengan standar yang berlaku dan juga penuh dengan ketelitian.
Setelah Anda sudah menyiapkan obat yang dibutuhkan, tahap selanjutnya adalah memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai dengan standar dan memberikan etiket. Untuk obat yang diracik akan dimasukkan dalam sebuah wadah untuk menjaga kualitas dan menghindari penggunaan obat yang tidak sesuai dengan ketentuan. Obat racikan akan diletakkan dalam wadah asli yang berasal dari tempat obat tersebut diproduksi. Setelah itu, obat juga perlu menggunakan etiket yang berisi detail mengenai beberapa hal seperti:
- Tanggal obat diberikan
- Nama obat
- Kegunaan obat yang diberikan
- Nama pasien
- Aturan penggunaan obat dan keterangan penggunaan, misalnya untuk golongan Antibiotik akan diberi keterangan “Habiskan”
Pastikan Kembali Obat yang Diberikan
Ketika Anda selesai menyiapkan obat, termasuk setelah memasukkan obat dalam wadah dan mencantumkan etiket, Anda harus memastikan kembali detail-detail penting dari obat. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Apakah obat sudah sesuai dengan yang tertulis dalam resep dokter?
- Apakah etiket sudah tertulis dengan benar, sesuai dengan resep dokter?
- Apakah nama pasien sudah sesuai?
- Perhatikan juga detail-detail lain, untuk penggunaan obat
Menyerahkan Obat
Setelah memastikan kembali obat-obatan yang akan diberikan, langkah selanjutnya adalah memastikan identitas dari pasien. Jika sudah benar, Anda dapat memanggil pasien dan menyerahkan obat.
Memberikan Edukasi Penggunaan Obat
Saat menyerahkan obat kepada pasien, jangan lupa juga untuk memberikan informasi sedetail mungkin terkait obat. Mulai dari kesesuaian obat dengan yang diresepkan oleh dokter, nama obat (jelaskan kegunaan obat), jelaskan dosis obat, jelaskan mengapa obat itu perlu dikonsumsi oleh pasien, jelaskan waktu konsumsi obat dan interaksi obat dan efek samping (jika ada). Disini Anda juga dapat menjelaskan peringatan berkaitan obat kepada pasien, misalnya apa saja yang dilarang atau menjadi “pantangan” ketika pasien saat menggunakan obat ini, untuk memastikan efektivitas obat tersebut. Jika ingin lebih teliti, ingatkan sekali lagi melalui etiket yang sudah tercantum pada obat.
3. Proses Dispensing di Apotek

Untuk merangkum kembali penjelasan Gmin diatas, berikut adalah proses dispensing yang berada di Apotek
- Menerima resep dan melakukan validasi resep
- Memeriksa resep yang sudah diterima
- Menginterpretasikan resep dokter dengan teliti
- Memastikan kesesuaian obat dengan pengobatan yang sedang dijalani oleh pasien
- Menyiapkan obat atau meracik obat, sesuai dengan permintaan resep
- Menyerahkan obat kepada pasien dan memberikan edukasi mengenai obat
4. Alur Pasien Tebus Obat

- Pasien membawa resep yang sudah diresepkan oleh dokter
- Pasien datang ke Apotek dan menyerahkan obat kepada pihak terkait di Apotek
- Pasien menunggu pihak terkait di Apotek menyiapkan obat dan mencatat obat yang dibutuhkan
- Pasien menunggu untuk dipanggil dan menerima edukasi mengenai penggunaan obat sesuai dengan resep
Itulah beberapa tips dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan dispensing obat di Apotek. Ayo, terapkan tips-tips tersebut dengan baik agar pasien menerima obat yang sesuai dengan anjuran dokter. Sebelum benar-benar menyerahkan obat, jangan lupa juga untuk memastikan kesesuaian detail terkait kondisi pasien dan obat dalam resep ya!
Sumber:
https://repository.ump.ac.id/7921/4/ANISA%20YUNDANITA%20BAB%20II.pdf