Smart Forecasting dapat digunakan oleh Apotek untuk memprediksi kebutuhan obat-obatan dalam bisnis farmasi. Prediksi yang dihasilkan dapat digunakan untuk manajemen stok obat sehingga lebih efisien. Manajemen stok yang tidak efisien merupakan salah satu tantangan terbesar bagi Apotek. Jika manajemen stok tidak dikelola dengan baik, akan muncul permasalahan-permasalahan seperti prediksi permintaan yang tidak akurat, risiko kekosongan stok (stock out), dan penumpukan obat-obatan maupun alat kesehatan (overstock).
Dengan permasalahan yang ada, teknologi Smart Forecasting hadir untuk memprediksi kebutuhan stok di Apotek secara real-time. Artikel ini akan membahas mengenai konsep Smart Forecasting, cara kerja, hingga alasan Apotek membutuhkannya. Yuk, simak pembahasannya!
1. Apa Itu Smart Forecasting?
Smart Forecasting merupakan teknologi prediksi yang memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk memprediksi kebutuhan stok obat dan alat kesehatan di Apotek. Berbeda dengan prediksi manual, smart forecasting menganalisis kebutuhan obat di Apotek dari pola pembelian sebelumnya dan akurasi akan bertambah seiring banyaknya data penjualan yang masuk. Jika Apotek menggunakan teknologi ini, stok di etalase akan semakin optimal.
Selain mengubah prediksi kebutuhan dari manual ke otomatis, smart forecasting juga dapat menghemat waktu dan biaya yang digunakan untuk perencanaan manual. Dengan artificial intelligence yang terus mempelajari pola penjualan, Apotek dapat menyusun strategi bisnis yang sesuai dan meminimalisir kesalahan dalam memprediksi stok yang dibutuhkan
Dengan smart forecasting, Apotek dapat memprioritaskan pembelian produk dan menjaga stok obat-obatan dan alat kesehatan tetap stabil, meski permintaan berubah. Prediksi yang dihasilkan dapat membantu Apotek fokus terhadap produk yang benar-benar akan terjual dan menunda pembelian produk yang tidak mendesak. Dengan begitu, stok obat terpenuhi dan bisnis dapat bebas dari pemborosan anggaran.
2. Mengapa Apotek Membutuhkan Smart Forecasting?
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan smart forecasting dibutuhkan oleh bisnis Apotek:
Permintaan Pasar
Permintaan obat-obatan dan alat kesehatan dapat berubah sesuai dengan permintaan pasar. Kebutuhan pasar terhadap obat-obatan dapat berubah dengan cepat, misalnya saat musim penyakit tertentu, kemunculan wabah tertentu, dan perubahan perilaku konsumen. Dengan prediksi smart forecasting, permintaan pasar dapat direspons dengan cepat.
Menghindari Risiko Kerugian Stock Out dan Overstock
Apotek yang memprediksi kebutuhan secara manual cenderung memesan lebih banyak obat-obatan maupun alat kesehatan untuk berjaga-jaga. Namun jika dilakukan secara berlebihan, akan menyebabkan kelebihan stok (overstock) sehingga produk menumpuk dan tidak terjual. Permasalahan lain yang bisa terjadi yaitu stok tidak tersedia atau stock out yang dapat membuat pelanggan berpindah ke Apotek lain. Kedua permasalahan ini dapat dicegah dengan smart forecasting yang membantu Apotek memprioritaskan pembelian produk.
Menghindari Pemborosan Anggaran
Teknologi forecasting ini dapat meminimalisir pembelian produk secara mendadak. Saat membeli produk secara darurat, ongkos kirim akan menjadi lebih mahal dan waktu tim purchasing terbuang untuk perhitungan manual. Teknologi ini dapat membantu pengelolaan stok menjadi lebih ekonomis.
Memanfaatkan Data Penjualan
Seringkali Apotek menyimpan data penjualan harian, namun tidak digunakan untuk melakukan perencanaan. Data yang dihasilkan dapat membantu menunjukkan produk yang laku dalam periode waktu tertentu, menunjukkan tren, dan memprediksi waktu stok akan habis jika Apotek tidak segera merestok produk.
3. Cara Kerja Smart Forecasting di Apotek
Cara kerja smart forecasting yaitu dengan bantuan artificial intelligence (AI) dan analisis data untuk memprediksi kebutuhan stok secara akurat. Prediksi dimulai dengan mengumpulkan data historis penjualan dari POS (Point of Sales) yang digunakan oleh Apotek. Data yang dikumpulkan berupa riwayat transaksi, produk yang terjual, banyaknya produk yang terjual, dan pola permintaan berdasarkan tren di masyarakat.
Setelah data terkumpul, algoritma AI akan menganalisis pola penjualan dari waktu ke waktu untuk menemukan tren yang konsisten. Sebagai contoh, sistem akan memprediksi obat-obatan yang mengalami lonjakan permintaan pada musim tertentu. Dengan memahami pola dari tren tersebut, sistem dapat memprediksi jumlah stok yang ideal untuk dibeli pada periode tertentu agar tidak terjadi stock out maupun overstock.
Selanjutnya, smart forecasting akan memberikan rekomendasi pembelian obat-obatan maupun alat kesehatan berdasarkan hasil analisis tersebut. Sistem akan menyarankan produk apa saja yang perlu dibeli, dalam jumlah berapa, dan kapan waktu terbaik untuk melakukan pemesanan. Hal ini membantu Apotek untuk menghindari pembelian berlebih yang dapat menyebabkan stok menumpuk dan terjadi kerugian akibat kedaluwarsa, sekaligus memastikan tidak terjadi stockout saat terjadi permintaan terhadap produk tersebut.
Smart Forecasting juga terus memperbarui data sehingga jika terjadi lonjakan permintaan secara mendadak, sistem akan menyesuaikan rekomendasi secara otomatis. Dengan cara kerja ini, teknologi ini membantu Apotek menjalankan operasional lebih efisien, menghemat anggaran pembelian, serta menjaga ketersediaan produk secara optimal.
GPOS Lite merupakan sistem Apotek yang menghadirkan fitur smart forecasting yaitu GPOS Lite AI Forecasting. Saat ini, AI sudah menjadi bagian dari digitalisasi, sehingga fitur yang dimiliki oleh GPOS ini dapat memberikan kemudahan dan efisiensi operasional bagi bisnis Apotek. Kemampuan AI untuk memprediksi permintaan obat dapat membantu optimalisasi stok di Apotek. Yuk, coba fitur AI Forecasting GPOS Lite untuk meningkatkan operasional Apotek!
Sumber:
GPOS Hadirkan Fitur AI Forecasting Sebagai Bentuk Revolusi Digital di Dunia Farmasi. (2025). Diakses pada 26 Mei 2025 melalui https://www.medela-potentia.com/post/gpos-hadirkan-fitur-ai-forecasting-sebagai-bentuk-revolusi-digital-di-dunia-farmasi
