Laboratorium atau Lab adalah sebuah ruangan khusus yang digunakan untuk melakukan pengujian, percobaan maupun penelitian untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tertentu. Terdapat berbagai jenis lab berbeda yang digunakan untuk berbagai kepentingan, disini Gmin akan membahas 4 jenis lab serta fungsinya.
Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, Apotek juga mempunyai lab loh! Ingin tahu lebih lanjut? Temukan informasi selengkapnya di bawah ini.
1. Laboratorium Pelayanan Jasa
Lab pelayanan jasa umumnya terdapat di rumah sakit, klinik dan Apotek. Lab ini umumnya digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan layanan laboratorium. Laboratorium jenis ini dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan layanan pemeriksaan kesehatan umum.
Bagi masyarakat umum, lab ini identik dengan pemeriksaan kesehatan seperti: tes darah, screening kesehatan dan tes urine. Keberadaan lab di rumah sakit, klinik maupun Apotek sangat krusial karena lab pelayanan jasa dapat membantu diagnosis penyakit pasien secara umum dan menentukan pengobatan yang tepat.
2. Laboratorium Medis
Lab medis merupakan tempat dilakukannya pemeriksaan kondisi kesehatan, tes tersebut dilakukan sebagai pendukung diagnosis, proses pengobatan dan untuk memantau kondisi kesehatan. Sesuai dengan namanya, lab ini dapat ditemukan di berbagai fasilitas layanan kesehatan. Lab ini memiliki teknologi yang lebih canggih dan menjadi tempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara lengkap.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, lab ini juga dapat membantu tenaga kesehatan seperti dokter untuk mendiagnosis dan menentukan pengobatan terbaik bagi pasien, sesuai dengan kondisi yang dialami. Pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan di lab medis diantaranya:
- Pemeriksaan Serologi: pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi dalam tubuh. Biasanya untuk mendeteksi HIV/AIDS, Sifilis maupun Hepatitis C.
- Pemeriksaan Mikrobiologi: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosis penyakit infeksi, mengidentifikasi agen penyebab infeksi, menentukan kepekaan mikroorganisme terhadap antibiotik, dan memantau perkembangan infeksi serta respons terhadap pengobatan.
- Pemeriksaaan Hematologi: Pemeriksaan ini dilakukan untuk melakukan diagnosa suatu penyakit dengan mengambil sampel darah. Penyakit yang dapat di diagnosa menggunakan Hematologi merupakan penyakit yang mempengaruhi sel darah.
- Pemeriksaan Patologi Anatomi: Pemeriksaan ini akan menghasilkan informasi kondisi tubuh, diagnosa penyakit, kondisi sel kanker, keparahan kanker maupun kondisi kelenjar getah bening
- Pemeriksaan Patologi Klinik: Pemeriksaan ini dilakukan untuk melakukan diagnosis penyakit atau mendeteksi penyakit dan mengetahui respon tubuh terhadap perawatan maupun obat-obatan yang diberikan.
- Pemeriksaan Kimia Klinik: Pemeriksaan ini merupakan sejumlah tahapan lab untuk mengetahui kadar zat dalam tubuh. Pemeriksaan ini umumnya berupa pemeriksaan gula darah, pemeriksaan jantung, pemeriksaan elektrolit dan pemeriksaan lemak.
3. Laboratorium Pendidikan
Lab pendidikan merupakan tempat yang dimiliki oleh sekolah, universitas, institut maupun politeknik. Disini, lab digunakan berdasarkan jurusan dalam tingkat pendidikan tersebut. Lab yang berada di tingkat pendidikan tidak hanya digunakan untuk mempelajari teori-teori, tetapi juga digunakan untuk praktek secara langsung. Berikut merupakan jenis-jenisnya:
- Lab Sains: Untuk praktikum sains (kimia, fisika dan biologi)
- Lab Komputer: Untuk praktikum komputer
- Lab Bahasa: Untuk praktikum bahasa asing
4. Laboratorium Penelitian
Laboratorium penelitian merupakan ruang bagi para peneliti untuk melakukan penelitian untuk menemukan inovasi dan penemuan baru. Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk memecahkan permasalahan di bidang ilmu tertentu.
- Melakukan penelitian ilmiah dan memecahkan permasalahan yang ada
- Mengembangkan inovasi dan menciptakan teknologi terbaru
- Menguji teori ilmiah
- Kolaborasi para peneliti untuk menghasilkan solusi atas permasalahan yang memiliki dampak positif untuk kehidupan manusia
5. Simbol Bahan Kimia di Lab
- Explosive: simbol bahan kimia yang mudah meledak
- Oxidizing: simbol bahan kimia mudah meledak setelah mengalami oksidasi, artinya penggunaan bahan ini berada di ruangan tertutup
- Extremely Flammable: simbol ini menandakan bahan yang sangat mudah terbakar dan penggunaannya harus hati-hati
- Corrosive: simbol ini menandakan bahwa bahan kimia ini dapat merusak jaringan tubuh, sehingga harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) ketika akan menggunakan bahan tersebut
- Dangerous For the Environment: simbol ini berarti limbah yang dihasilkan dapat merusak lingkungan sehingga tidak boleh dibuang ke sembarang tempat
- Harmful: simbol ini menandakan bahwa bahan kimia yang tersebut dapat merusak kesehatan tubuh, seperti organ pernafasan (salah satu contohnya adalah karbon monoksida)
- Highly Flammable: simbol ini menandakan bahan kimia yang sangat-amat mudah terbakar
- Toxic: simbol ini menandakan bahan kimia memiliki sifat beracun dan tidak boleh disentuh ataupun ditelan
- Irritant: simbol ini menandakan bahan kimia dapat merusak organ tubuh dan jaringan tubuh lainnya. Salah satu contoh umumnya adalah gatal-gatal, ruam pada kulit dan luka bakar
Selain memiliki standar tinggi untuk melakukan pelayanan jasa, pengelolaan Apotek yang baik juga penting untuk membangun kepercayaan pelanggan. Jika kepercayaan terjalin, pelanggan akan mempercayakan Apotek Anda untuk keperluan kesehatan, tentunya hal ini akan berdampak baik bagi bisnis.
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-laboratorium-kesehatan-fungsi-dan-kegunaannya
https://analitika.co.id/simbol-bahan-kimia
