Obat-obatan harus disimpan dengan baik untuk menjaga efektivitasnya, penyimpanan yang tepat bisa menjauhkan obat dari kerusakan atau perubahan kimia. Ada banyak “jurus” yang bisa digunakan untuk jaga obat di Apotek Anda tetap dalam kondisi baik loh! Mulai dari penyimpanan sesuai standar hingga cara menyimpan obat dengan resiko tinggi, Gmin punya jawabannya dalam artikel di bawah ini.
Langsung catat bagian pentingnya ya!
1. Cara Menyimpan Obat dengan Resiko Tinggi
Obat dengan resiko tinggi (high alert) disimpan dalam lemari penyimpanan obat bertanda khusus dan harus terpisah dari obat-obat lainnya (aksesnya dibatasi). Obat yang termasuk kategori ini yaitu: obat elektrolit pekat (NaCl 3%) dan Obat Kategori LASA (Look Alike, Sound Alike).
- Penyimpanan dalam lemari khusus yang terpisah dengan obat lainnya
- Perhatikan kesesuaian suhu untuk memastikan keamanan
- Penyimpanan ini juga dilakukan dengan metode FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired, First Out) dengan memperhatikan ketentuan berupa: obat high alert dengan suhu dingin 2-8℃ disimpan di pharmaceutical refrigerator dengan suhu yang sesuai. Untuk obat high alert dengan suhu ruangan 15-25 ℃ harus disimpan pada lemari khusus yang terpisah.
2. Cara Menyimpan Obat Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Narkotika disimpan di penyimpanan khusus Narkotika, Psikotropika harus disimpan di penyimpanan khusus Psikotropika dan Untuk Prekursor Farmasi harus disimpan di tempat yang aman. Tempat penyimpanan obat-obatan ini harus diawasi oleh APJ (Apoteker Penanggung Jawab).
- Penyimpanan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi harus dalam wadah asli produsen (kecuali dibutuhkan pemindahan untuk pelayanan resep, bisa dipindahkan dalam wadah khusus yang aman dan bisa menjaga obat)
- Jenis obat-obatan ini harus terpisah dari segi penyimpanan, dengan obat-obatan lainnya untuk mencegah kontaminasi dan bercampurnya zat obat
- Terlindungi dari suhu panas dan paparan matahari untuk memastikan stabilitasnya
- Obat yang mendekati masa ED harus diberi tanda khusus
- Penyimpanan obat-obatan ini harus dilengkapi kartu stok, bisa manual maupun elektronik, yang dicatat dengan akurat dan rutin
- Harus rutin dilakukan stok opname dan menghindari selisih stok
3. Cara Menyimpan Obat Look Alike, Sound Alike (LASA)
Obat LASA adalah jenis obat-obatan yang mempunyai nama, rupa dan ucapan yang mirip dan penyimpanannya harus diwaspadai, supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengambil obat untuk kebutuhan pasien, dalam proses dispensing. Maka itu harus disimpan terpisah dengan obat lainnya dan ditempel label LASA pada lemari penyimpanan. Maka itu, Apoteker harus berhati-hati dalam menyimpan obat ini.
Jika tertukar saat proses dispensing, obat ini bisa menyebabkan medication error dan berdampak buruk bagi kesehatan pasien. Ada nama lainnya, yaitu NORUM Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip.
- Simpan di suhu penyimpanan yang sesuai
- Jangan menyimpan obat LASA secara berdekatan untuk menghindari tertukar atau keliru
- Label LASA ditempel untuk obat dengan bentuk yang sama dengan kekuatan berbeda
- Label LASA ditempel untuk kemasan tersier obat injeksi, pada kemasan obat tablet dan sirup
- Label LASA tidak boleh menutupi nama obat dalam kemasan
- Jika sudah diberikan kepada pasien, tidak perlu menggunakan label LASA
4. Untuk Pasien: Cara Menyimpan Obat Khusus
- Jangan menyimpan obat dalam bentuk tablet atau panas di tempat yang terekspos sinar matahari atau tempat yang panas
- Obat jenis sirup tidak dianjurkan untuk disimpan di lemari pendingin, kecuali disebutkan dalam ketentuan penyimpanan obat tersebut
- Insulin yang belum digunakan disimpan di lemari pendingin sedangkan yang sudah digunakan bisa disimpan di suhu ruangan
- Obat jenis Ovula dan Suppositoria disimpan dalam lemari pendingin, Ovula yaitu obat-obatan vagina dan Suppositoria digunakan melalui anus
- Untuk obat yang berbentuk spray rentan meledak jika disimpan di ruangan yang bersuhu tinggi
5. Penyimpanan Obat di Rumah
Umum (Rumah)
- Obat harus disimpan dalam kemasan asli dan dalam penyimpanan yang rapat
- Bisa juga disimpan berdasarkan jenis obat agar lebih mudah dicari saat dibutuhkan
- Suhu harus sejuk dan hindari paparan matahari, lihat juga petunjuk penyimpanan di kemasan obat
- Pisahkan obat berdasarkan kegunaan dan jenis
- Jangan simpan obat di suhu lembab karena dapat merusak obat
- Wadah yang digunakan untuk menyimpan obat harus rutin dibersihkan
Ciri Obat Rusak
- Perubahan warna, bau, rasa, ada bintik, berubah menjadi bentuk bubuk: obat tablet
- Perubahan salutan menjadi basah atau pecah dan lengket: tablet salut
- Cangkang obat lembek, isian keluar dari cangkang dan jadi menempel: kapsul
- Warna berubah, bau, ada bintik, lembab hingga cair: puyer
- Warna berubah keruh, menjadi kental, bau juga berubah: salep atau krim, lotion juga umumnya seperti ini saat terjadi kerusakan
Dalam kemasan, pasti ada terdapat ketentuan untuk menyimpan obat. Maka itu, selain dari tips-tips di atas Anda juga bisa mengikuti ketentuan atau saran penyimpanan tersebut. Memastikan obat-obatan berada dalam kondisi layak adalah satu dari banyak hal untuk optimalisasi bisnis. Mau tips lain supaya bisnis makin optimal? Anda bisa coba menggunakan sistem Apotek yang tepat dan lihat manfaatnya!
Sumber:
Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. 2008
Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. 2006
Cara Menyimpan Obat Yang Baik Kesehatan. (2021). Diakses pada 14 Agustus 2024 dari https://rson.kemenpora.go.id/artikel-detail/Ng
