Bulan Kesadaran Psoriasis atau Psoriasis Awareness Month diperingati Agustus setiap tahunnya, namun 29 Oktober dijadikan hari untuk melangsungkan kegiatan bincang dan diskusi mengenai penyakit ini. Saat ini, beberapa orang mungkin beranggapan bahwa psoriasis sembuh jika gatalnya sudah hilang. Namun, itu tidak benar loh, karena tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun bisa diobati untuk meringankan gejala pasien. Yuk, baca selengkapnya!
1. Penyakit Psoriasis
Siapapun dapat mengalami psoriasis, termasuk bayi yang baru lahir. Psoriasis merupakan menyebabkan peradangan kulit, dimana pergantian kulit terjadi terlalu cepat. Peradangan di kulit tersebut membuat kulit berisik, menebal, gatal dan juga bisa terkelupas. Umumnya, peradangan muncul di daerah lutut, kulit kepala, siku dan punggung bawah.
Penyebabnya sendiri masih belum ditemukan, namun diduga berkaitan dengan autoimun tubuh. Sel darah putih pasien psoriasis (disebut juga Sel T) teraktivasi secara berlebihan dan menyerang sel kulit yang sehat dan menyebabkan pergantian kulit yang cepat.
Aktivitas Sel T yang berlebihan ini bisa menjadi trigger dan memicu kekebalan tubuh lain, seperti pembuluh darah di kulit yang melebar dan peningkatan sel darah putih yang masuk ke lapisan luar kulit pasien. Selain dari gangguan autoimun, penyakit ini juga bisa diturunkan jika ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit. Berikut adalah gejala penyakit yang dirasakan pasien:
- Bercak kemerahan di kulit, lalu terdapat juga sisik
- Bintik-bintik kecil dan kulit menjadi kering, hingga berdarah
- Rasa gatal pada kulit dan nyeri pada sendi
2. Bulan Kesadaran Psoriasis
Jika Anda bertanya-tanya, mengapa bulan kesadaran untuk penyakit ini penting, jawabannya adalah: masih banyak orang yang mengabaikan penyakit kulit ini. Ada berbagai kemungkinan mengapa orang mengabaikan psoriasis, satu diantaranya adalah kesulitan mencari perawatan medis. Maka itu, bulan ini diperingati agar pasien lebih memahami gejala dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Metode penanganan yang umum dilakukan untuk penyakit ini diantaranya metode perawatan Topikal, Fototerapi dan Sistemik. Kortikosteroid topikal, menggunakan obat untuk mengurangi radang dan meredakan gejala, selain itu bisa juga dengan Vitamin D Analog sebagai penghambat pertumbuhan sel kulit yang berlebih. Untuk Fototerapi sendiri dilakukan dengan terapi sinar UVB atau Ultraviolet B. Ada juga penggunaan obat sistemik untuk meredakan artritis psoriatik yang berkaitan dengan penyakit ini.
Selain mengajak pasien untuk mendapatkan pengobatan, bulan kesadaran ini juga mengajak seluruh masyarakat untuk berempati dan menciptakan lingkungan yang suportif terhadap pasien, sehingga stress dapat berkurang dan proses pengelolaan gejala menjadi lebih cepat. Campaign yang dilakukan melalui media sosial juga bisa dijadikan media edukasi, informasi juga dapat disajikan dengan lengkap dan efektif.
3. Mengurangi Resiko
Meski belum ada cara yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit ini, karena belum ada penyebab pasti, ada beberapa cara mengurangi resikonya:
- Pastikan kulit selalu ada di kondisi lembab, dengan menggunakan moisturizer khusus kulit
- Flare-up psoriasis ini bisa timbul akibat stress yang berlebihan
- Menerapkan gaya hidup sehat
- Pastikan anggota keluarga tidak memiliki riwayat penyakit, supaya dapat dilakukan pencegahan keturunan akan mengalami kondisi kesehatan yang sama
Untuk mendukung bulan kesadaran ini, Apotek bisa menyediakan obat krim atau salep untuk meredakan peradangan dan mengontrol gejala psoriasis. Apoteker juga bisa memberikan edukasi untuk pasien yang mengalami penyakit ini untuk segera melakukan pengobatan, karena jika tidak ditangani dengan baik, bisa beresiko menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa pasien.
