Pernah melihat orang tertidur secara tiba-tiba dan tidak dapat dikendalikan? Hal tersebut dapat disebabkan oleh gangguan tidur bernama narkolepsi. Gangguan ini akan muncul kapan saja, bahkan jika penderitanya sudah cukup tidur saat malam hari. Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti, tapi secara umum penderitanya adalah orang dengan kadar hipokretin rendah (zat dalam otak yang mengendalikan waktu tidur).
World Narcolepsy Day atau Hari Narkolepsi Dunia diperingati setiap tahun pada 22 Agustus, untuk meningkatkan pengetahuan mengenai gangguan tidur ini pada masyarakat dunia. Mari tingkatkan pengetahuan mengenai narkolepsi lewat artikel ini!
1. Narkolepsi Itu Apa, Sih?

Seperti yang Gmin sebutkan sebelumnya, narkolepsi menyebabkan penderitanya tertidur secara tiba-tiba tanpa bisa mengontrol diri. Selain meningkatkan pengetahuan masyarakat, World Narcolepsy Day juga merupakan ajakan untuk masyarakat yang menderita gangguan ini untuk segera menemui dokter dan mendapat pengobatan.
Meskipun saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan narkolepsi, setidaknya pengobatan akan membantu untuk mengurangi dan mengontrol gejala yang dialami. Selain pengobatan menggunakan obat, gangguan tidur ini juga bisa dikontrol dengan mengubah kebiasaan tidur, menerapkan pola hidup sehat (berolahraga secara rutin) dan mulai mengkonsumsi makanan sehat. Gangguan tidur ini juga memiliki 2 tipe, yaitu:
- Tipe 1: Narkolepsi yang disertai katapleksi
- Tipe 2: Narkolepsi yang tidak disertai katapleksi
2. Mengenal Fase Tidur Normal

Fase Non-Rapid Eye Movement: Tidur Ayam
Pernah tidur dan tiba-tIba terbangun karena ada suara atau seseorang yang mengganggu Anda? Nah, itulah hal yang menggambarkan fase tidur ayam. Fase ini terjadi ketika mata tertutup, pergerakan mata lambat dan terjadi halusinasi hypnagogic.
Fase Non-Rapid Eye Movement: Menuju Pulas
Fase tidur selanjutnya adalah denyut dan pernapasan mulai lambat dan teratur. Suara-suara juga terdengar samar, tidak sejelas saat fase tidur ayam. Di sini, gerak mata berhenti dan gelombang otak melambat. Saat menuju pulas, tubuh akan bersiap untuk tidur pulas dengan cara menekan respon terhadap rangsangan luar.
Fase Non-Rapid Eye Movement: Tertidur Pulas
Fase menuju pulas berakhir, digantikan dengan fase tidur pulas. Ketika sudah pulas, akan sulit terbangun dan jika dipaksa untuk bangun, pasti akan merasa linglung. Tubuh akan memperkuat sistem imun ketika sudah pulas, di sini tubuh juga akan memulihkan energi dan hormon pertumbuhan.
Nah, itulah fase normal ketika seseorang tidur. Tapi, penderita narkolepsi akan langsung masuk ke fase REM saat tidur ataupun saat sedang beraktivitas, itulah mengapa penderita tidak bisa mengontrol diri untuk tidak tidur secara tiba-tiba.
Fase Rapid Eye Movement: Mimpi
Fase NREM berakhir dan digantikan dengan REM, yaitu fase bermimpi. Saat bermimpi, napas akan menjadi cepat dan tidak teratur. Mata juga akan bergerak degan cepat. Pada fase ini, otak dan sistem tubuh lainnya aktif bekerja, tapi otot tubuh menjadi rileks.
3. Gejala dan Tanda Narkolepsi

- Merasa ngantuk meski sudah cukup tidur
- Gejala ini tidak muncul tiba-tiba, karena berkembang secara perlahan (bisa juga bertahun-tahun)
- Dalam satu hari, penderita tidak bisa mengendalikan diri dan tidur secara tiba-tiba (bisa berlangsung hanya sekali atau berkali-kali)
- Katapleksi (otot tiba-tiba melemah), penglihatan berbayang, dan kepala terasa lemas serta rahang turun, gejala-gejala ini berlangsung selama beberapa detik. Untuk frekuensi terjadinya memang tidak sering, namun ini adalah gejala yang berbahaya jika tidak segera ditangani
- Gampang lupa terhadap hal-hal kecil dan kadang mengalami halusinasi
- Gampang merasa capek dan lemas, meskipun sudah beristirahat
Jika pasien datang ke Apotek dan mengeluhkan gejala dan tanda yang Gmin sebutkan diatas, ada baiknya untuk meminta mereka segera menemui dokter. Pada hari kesehatan ini, mari sebarkan peringatan agar masyarakat mengenal gangguan tidur ini dan mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah narkolepsi mengganggu kegiatan sehari-hari!
Sumber:
Barateau, L., Pizza, F., Plazzi, G., & Dauvilliers, Y. (2022). Narcolepsy. Journal of Sleep Research, 31(4), e13631.
Halodoc: Narkolepsi. (2022). Diakses 30 Agustus 2024 dari https://www.halodoc.com/kesehatan/narkolepsi
Project Sleep: World Narcolepsy Day. (2024). Diakses 30 Agustus 2024 dari https://project-sleep.com/world-narcolepsy-day/