Baru mendirikan bisnis Apotek dan belum memiliki SOP Apotek? Jangan khawatir, Gmin akan menjawab kekhawatiran Anda melalui artikel ini. Dalam pembuatan SOP, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah prosedur. Di sini prosedur yang dibuat harus urut, jelas dan mudah dipahami. Untuk itu, Gmin akan membahas mengenai poin-poin penting yang harus ada di SOP Apotek.
1. Apa itu SOP Apotek?

SOP di Apotek merujuk pada Standar Operasional Prosedur, di hal ini berkaitan dengan prosedur-prosedur yang dilakukan untuk melayani atau memberikan pelayanan kefarmasian untuk pasien. Dalam pembuatannya, terdapat banyak hal penting yang harus diperhatikan, maka itu perhatikan list berikut ya!
- Saat membuat SOP, pastikan judul yang dibuat singkat, padat dan tegas. Misalnya: “Standar Operasional Prosedur: Penerimaan Resep”
- Cantumkan tujuan dibuatnya SOP
- Cantumkan juga tanggal SOP mulai berlaku
- Cantumkan juga siapa yang bertanggung jawab dalam menjalankan SOP
- Prosedur untuk SOP harus ditulis secara jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman saat melakukannya
- Pastikan bahwa SOP tersebut sudah diketahui oleh semua karyawan di Apotek, bisa juga dengan melakukan pelatihan kepada karyawan
Ketika SOP sudah dibuat, ada baiknya dilakukan peninjauan ulang untuk memastikan bahwa prosedur yang tertulis sudah sesuai. Jika SOP diyakini sudah sesuai, Apoteker Penanggung Jawab (APJ) dapat membubuhkan paraf dan tanggal pada dokumen sebagai tanda tidak perlu adanya tindakan lebih lanjut. Sebaliknya, jika perlu ada perbaikan dalam dokumen, maka SOP tersebut harus ditulis ulang seluruhnya, karena tidak diperbolehkan untuk mengubah satu bagian saja.
Berikut Gmin berikan komponen apa saja yang umumnya terdapat dalam SOP:
- Nama SOP
- Nomor SOP
- Tanggal Pembuatan SOP
- Tanggal Revisi (jika ada)
- Tanggal Efektif
- Satuan Kerja Penjualan/Kasir
- Tujuan
- Referensi
- Penanggung Jawab
- Ruang Lingkup
- Prosedur
- Penyusun, pemeriksa, pihak yang mengesahkan
2. Tujuan SOP

- Acuan untuk karyawan di Apotek untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan bisnis
- Memperjelas prosedur pelayanan dan menghindari kesalahan
- Menjamin keselamatan pasien dengan pemberlakuan prosedur, mulai dari alur, persyaratan dan pelayanan sehingga menghasilkan output yang baik bagi bisnis
- Membantu karyawan di Apotek untuk mengetahui deskripsi pekerjaan masing-masing untuk memastikan efektivitas pekerjaan
- Mempermudah identifikasi, jika ada prosedur yang tidak dilaksanakan ketika pelayanan dilakukan
- Evaluasi kinerja karyawan dan meningkatkan produktivitas
- Meningkatkan pelayanan agar pelanggan atau pasien lebih nyaman berbelanja di Apotek
Berdasarkan tujuan tersebut, kita jadi paham bahwa SOP dibuat untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien maupun pelanggan. Nah, Gmin punya contoh prosedur SOP: Pelayanan Konsumen yang dapat dijadikan contoh, Berikut poin-poin pentingnya:
- Karyawan harus berada di tempat untuk melayani pelanggan
- Pelanggan yang datang harus disapa dengan senyum ramah
- Setelah menyapa, tanyakan keperluan pelanggan
- Melakukan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan
- Jika obat atau alat kesehatan yang dibutuhkan oleh pelanggan tidak tersedia, Anda bisa menawarkan obat lain dengan efektivitas yang sama
- Jika pelayanan sudah dilakukan dan pelanggan sudah mendapatkan keperluannya, ucapkan terima kasih dan juga ucapan hangat untuk kesembuhan pelanggan atau pasien
3. SOP yang Harus Ada di Apotek

Beberapa SOP yang umumnya berada di Apotek, mencakup:
- Standar Operasional Prosedur: Penerimaan Resep
- Standar Operasional Prosedur:Penyimpanan dan Labeling Sediaan Farmasi-Alat Kesehatan
- Standar Operasional Prosedur: Penyiapan Obat Puyer
- Standar Operasional Prosedur: Peracikan Obat Menjadi Kapsul
- Standar Operasional Prosedur: Pelayanan Swamedikasi
- Standar Operasional Prosedur: Penyiapan dan Penyerahan Sirup Kering
- Standar Operasional Prosedur: Pelayanan Resep Narkotika
- Standar Operasional Prosedur: Penyerahan Obat Pada Pasien
- Standar Operasional Prosedur: Pelayanan Informasi Obat
- Standar Operasional Prosedur: Konseling
- Standar Operasional Prosedur: Penyuluhan Farmasi
- Standar Operasional Prosedur: Pelayanan Residensial (Home Care)
- Standar Operasional Prosedur: Obat Retur Dari Pasien
- Standar Operasional Prosedur: Standar Prosedur Operasional : Perencanaan Sediaan Farmasi/Alat Kesehatan
- Standar Operasional Prosedur: Pengadaan Sediaan Farmasi/Alat Kesehatan
- Standar Operasional Prosedur: Penerimaan Sediaan Farmasi/Alat Kesehatan
- Standar Operasional Prosedur: Pengelolaan Sediaan Farmasi/Alat Kesehatan
Selain itu, berikut adalah SOP lain yang dapat diberlakukan di Apotek:
- Standar Operasional Prosedur: Penyimpanan Obat
- Standar Operasional Prosedur: Penjualan dan Penyimpanan Non-resep
- Standar Operasional Prosedur: Pemeriksaan ED Obat
- Standar Operasional Prosedur: Pembuangan Obat Rusak atau ED
- Standar Operasional Prosedur: Perencanaan dan Pengadaan Obat
Baca juga… Pahami Pentingnya Surat Pesanan Obat Untuk Bisnis Apotek!
4. Contoh SOP

Standar Prosedur Operasional: Penerimaan Resep
Standar Prosedur Operasional: Pelayanan Swamedikasi
Standar Prosedur Operasional : Penyerahan Obat Kepada Pasien
Berdasarkan poin-poin penting di atas, kita bisa memahami bahwa sop ini penting agar karyawan memahami tugas dan tanggung jawab ketika melayani pasien. Penasaran bagaimana agar karyawan bisa menjalankan SOP dengan baik? Nah Anda bisa menggunakan aplikasi yang dapat membantu operasional kerja karyawan menjadi lebih efektif seperti GPOS Lite, karena aplikasi ini punya manajemen karyawan Apotek loh. Coba sekarang, agar bisnis Anda semakin efisien!
Sumber:
https://iaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/PP-IAI-2013-BEBERAPA-CONTOH-SPO.pdf