Fakta Menarik Dibalik Sejarah Resep Obat di Dunia Kedokteran

Simak Fakta Menarik Sejarah Resep Obat di Dunia Kedokteran
Daftar Isi

Resep obat dikenal sebagai permintaan legal tertulis dari seorang dokter kepada Apoteker untuk menyediakan, meracik atau menyerahkan obat-obatan kepada pasien. Penulisan resep ini memiliki tujuan khusus agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan obat. Pada umumnya, obat-obatan yang membutuhkan resep obat adalah obat golongan keras, dimana obat ini membutuhkan resep dokter, jika dikonsumsi tanpa resep dokter kemungkinan pasien akan mengalami resistensi (kekebalan) sangat tinggi.

Pada pembahasan kali ini, Gmin ingin mengajak Anda untuk mengenal sejarah di balik resep obat. Artikel ini sangat menarik untuk dibaca karena kita akan membahas sejarahnya. Kalau Anda sudah penasaran, silakan baca artikel ini ya!

1. Sejarah Resep Obat

Sejarah Resep Obat

Resep dalam dunia kesehatan sudah ada sejak lama. Pada zaman dahulu, obat dari bahan alam merupakan sarana untuk menyembuhkan penyakit atau meringankan rasa sakit. Disini bahan-bahan dari alam seperti tanaman digunakan untuk meracik sebagai bahan-bahan tahap awal yang akan menjadi “obat”. Sekitar 3000 SM diperkirakan orang Sumeria sudah menggunakan bahan tradisional untuk meracik obat yang dibuktikan dengan penemuan tablet dari abad 3 SM, dimana tablet ini terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan gum resin dari markhazi dan herba thyme yang dilarutkan dalam bir untuk kemudian dibentuk tablet. Hal tersebut dapat dilihat sebagai permulaan munculnya sebuah resep meracik “obat tradisional”.

Terdapat juga sebuah penemuan arkeologi tentang catatan mengenai farmasi yang bernama “Papyrus Ebers” atau sebuah kertas yang berisi tulisan yang memiliki isi lebih dari 800 resep dan 700 obat-obatan yang berbeda dari tumbuhan dan mineral. Catatan ini ditemukan oleh George Ebers, seorang ahli sejarah Mesir. Perkembangan resep obat tidak berhenti disana, selanjutnya terdapat sebuah buku dengan nama “De Materia Medica” yang berisi pengetahuan mengenai obat yang didasarkan pada 600 tanaman oleh dokter Yunani, Dioscorides (90 SM) dan buku ini juga mencakup 1000 resep obat.

Jika dulu resep digunakan untuk memberitahukan cara meracik obat secara tradisional, resep dokter saat ini memiliki fungsi untuk peresepan obat pasien dalam bentuk sediaan jadi maupun obat yang perlu diracik oleh Apoteker.

2. Jenis Resep

Jenis Resep

Setelah membahas sejarah resep obat di zaman dahulu, selanjutnya Gmin akan membahas jenis-jenis resep. Ini dia jenis-jenisnya:

  • Resep Standar (R/. Officinalis): merupakan resep yang komposisinya telah dibakukan dan dituangkan ke buku Farmakope dan disesuaikan penulisannya dengan buku standar
  • Resep Magistrales (R/. Polifarmasi): merupakan resep yang sudah diformat oleh dokter dimna resep ini perlu diracik karena dapat berupa campuran 
  • Resep Obat Generik: merupakan resep obat dengan nama generik yang sudah berbentuk sediaan dalam jumlah tertentu. Resep obat generik tidak perlu diracik, karena sudah berada dalam bentuk sediaan dengan jumlah tertentu
  • Resep Medicinal: merupakan resep obat jadi, obat yang diresepkan bisa obat paten, obat dengan merek dagang dan obat generik. Disini resep medicinal tidak perlu diracik, karena sudah berbentuk obat jadi.

3. Fungsi Resep Dokter

Fungsi Resep Dokter
  • Memudahkan dokter untuk melakukan pelayanan di bidang Farmasi
  • Meminimalisir kesalahan pemberian obat
  • Meningkatkan peran dan tanggung jawab Apoteker dalam melakukan distribusi obat kepada pelanggan atau pasien
  • Mengontrol pemberian obat
  • Dokter dapat menentukan obat yang sesuai dengan pasien, secara selektif dan sesuai dengan kebutuhan klinis
  • Dokter yang menandatangani resep ini bertanggung jawab secara penuh atas resep obat yang ditulisnya
  • Dokter harus menulis resep obat dengan ketentuan yang ada, sehingga Apoteker dapat membaca resep obat tersebut
  • Dalam resep, penulisan jumlah juga harus dihindari menggunakan angka desimal untuk menghindari human error

4. Unsur Dalam Resep Dokter

Unsur Dalam Resep Dokter
  • Identitas Dokter yang berisi: nama dokter, SIP (Surat Izin Praktek), alamat praktek, nomor telepon, lokasi praktek, tanggal pembuatan resep dan TTD dokter
  • Identitas Pasien yang berisi: nama pasien, usia pasien, jenis kelamin, alamat dan nomor telepon 
  • Penjelasan mengenai obat yang diberikan, terdapat dua bagian yaitu simbol R dan simbol S. Simbol R yaitu recipe yang berarti “ambil” dan berisi detail informasi nama obat, bentuk obat dan dosis yang akan dokter berikan kepada pasien. Untuk simbol S sendiri berarti cara penggunaan obat, dimana berisi keterangan dan tata cara konsumsi obat serta dosis yang diberikan oleh dokter untuk pasien
  • Resep dokter yang resmi memiliki tanda tangan dokter pemberi resep dengan tanda penutup dan garis
  • Terdapat jenis resep obat yang hanya bisa digunakan untuk sekali penebusan obat, tetapi ada juga yang dapat digunakan kembali untuk menebus resep

Gmin harap sejarah ini dapat menambah wawasan Anda mengenai fungsi resep ini. Sebelum mengakhiri pembahasan, Gmin akan memberikan satu tips untuk memastikan ketersediaan stok obat-obatan yang kemungkinan dibutuhkan untuk resep dokter di Apotek, caranya sangat mudah, pastikan Anda mencatat arus keluar-masuk obat-obatan secara rutin. Untuk mengetahui cara lebih mudahnya, Anda bisa mencoba GPOS Lite, karena fitur-fitur di aplikasi ini punya banyak fungsi yang bisa membantu kelola Apotek.

Sumber:
https://www.ttuhsc.edu/pharmacy/museum/pharmacy.history
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/7289/1/BUKU%20DARAS%20PIF.pdf

Topik Terkini
Artikel Terbaru
Solusi Terbaik Kembangkan Bisnis Farmasi Anda

Langkah cepat dan lengkap untuk kembangkan bisnis farmasi di Era Digital 

Scroll to Top

Terima Kasih

Follow sosial media GPOS untuk lihat informasi terbaru