Secara literal, substitusi berarti pengganti, disini substitusi obat berarti pengganti obat resep maupun non-resep dengan obat lain yang memiliki kandungan dan efektivitas yang sama, sebagai alternatif. Saat ini, terdapat banyak merek dagang dari obat-obatan dan semakin banyak pilihan untuk pelanggan, Apotek tidak mungkin memiliki semua obat dari brand yang berbeda, yang pasti, Apotek pasti memiliki obat dengan kandungan zat, kekuatan dan efektivitas yang sama dari merek dagang yang berbeda-beda tersebut.
Disini Gmin akan membahas pengertian substitusi obat beserta tips untuk melakukan hal tersebut. Yuk, simak dengan baik!
1. Apa itu Substitusi Obat?

Ketika stok obat yang dibutuhkan oleh pelanggan tidak tersedia, Apotek dapat melakukan substitusi obat atau merekomendasikan obat pengganti sebagai alternatif dengan efektivitas yang sama. Tetapi, substitusi obat ini perlu dilakukan dengan persetujuan dari dokter yang meresepkan obat untuk pasien, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bagi pasien.
Selain menjadi pengganti ketika obat yang dibutuhkan tidak tersedia, substitusi obat dapat dilakukan ketika pelanggan menginginkan alternatif dari obat paten yaitu obat generik. Obat generik ini memiliki kandungan zat dan efektivitas yang sama, namun harganya jauh lebih terjangkau karena tidak lagi menjadi obat paten.
Intinya, substitusi obat ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan obat pasien terpenuhi dengan persediaan yang ada di Apotek. Kegiatan substitusi obat ini juga sudah diatur dalam Permenkes No. 9 Tahun 2017 Pasal 21 Ayat (2) dimana “Substitusi dapat dilakukan oleh Apoteker atas persetujuan dari dokter maupun pasien yang bersangkutan”.
Permasalahannya, beberapa pelanggan mungkin merasa “tidak cocok” dengan obat dari merek dagang lain atau memiliki anggapan bahwa obat yang memiliki harga lebih murah tidak memiliki efektivitas yang sama. Untuk menghadapi permasalahan ini, Gmin memiliki beberapa tips yang dapat diterapkan. Tapi sebelum itu, yuk kita kenali dulu jenis dari substitusi obat ini!
2. Jenis Substitusi Obat di Apotek

Substitusi Sempurna
Disini, substitusi sempurna berarti obat yang menjadi pengganti memiliki kegunaan yang sama dengan obat yang dibutuhkan namun berasal dari produsen yang berbeda. Misalnya, pelanggan membutuhkan obat A untuk meredakan demam. Tetapi, persediaan produk A tidak tersedia di Apotek, maka itu, Apoteker dapat merekomendasikan obat pengganti dengan produk B dengan kegunaan yang sama, yaitu meredakan demam.
Substitusi Tidak Sempurna
Substitusi tidak sempurna berarti pengganti obat, bukan hanya dari produsen yang berbeda, tetapi pengganti dari obat paten ke obat generik. Bisa saja pelanggan menolak, karena meragukan efektivitas dari obat generik tersebut. Padahal, obat generik dan paten memiliki efektivitas dan kandungan zat yang sama.
3. Tips Substitusi Obat di Apotek

Memastikan Kondisi Pasien
Ketika Anda ingin merekomendasikan obat pengganti untuk pelanggan, Anda perlu memastikan kembali gejala-gejala apa saja yang dialami oleh pelanggan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Ketika pelanggan sudah memberitahukan keluhan, pastikan kembali obat yang biasa digunakan. Jika obat-obatan tersebut ternyata tidak ada di Apotek, Anda boleh mulai menawarkan obat-obatan pengganti dengan kegunaan yang sama dengan obat yang dibutuhkan oleh pasien.
Jika pelanggan mengatakan bahwa budget mereka terbatas, Anda bisa merekomendasikan OGB (Obat Generik Berlogo) atau obat dengan merek dagang tertentu yang lebih terjangkau. Namun, jika pelanggan tidak memiliki preferensi harga, Anda dapat menawarkan obat bermerek yang memiliki harga relatif tinggi. Dengan menyesuaikan hal-hal ini, keuntungan Apotek akan semakin maksimal.
Berikan Penjelasan Mengenai Substitusi Obat
Pelanggan Anda mungkin belum familiar dengan konsep substitusi obat, maka itu Anda bisa memberikan edukasi yang tepat agar pasien semakin paham. Berikan juga pilihan-pilihan pengganti, jelaskan masing-masing keunggulan produk sehingga pelanggan bisa memilih yang paling sesuai. Tapi ingat ya, pastikan bahwa pengganti obat ini dilakukan atas persetujuan dokter yang meresepkan atau dari pelanggan itu sendiri.
Rekomendasikan, Jangan Memaksa
Saat menawarkan obat pengganti, Anda tidak boleh memaksa pelanggan, terutama ketika mereka tidak menginginkan pengganti. Disini, Anda bisa menjelaskan dengan baik kenapa substitusi obat dilakukan dan jelaskan juga bahwa obat pengganti yang direkomendasikan tidak memiliki perbedaan dalam segi efektivitas.
Jelaskan bahwa obat-obat yang direkomendasikan memiliki kandungan zat efektif dan kekuatan sedian yang sama, dengan efek yang sama pula, perbedaannya hanya pada merk dagang. Untuk pengganti obat paten ke obat generik, Anda bisa menjelaskan kenapa kedua obat tersebut memiliki harga yang berbeda, meskipun secara kandungan zat dan efektivitas sama. Selain itu, jelaskan juga efek samping, cara menggunakan dan cara menyimpan obat secara detail dan terperinci.
Meskipun Apotek dapat melakukan substitusi obat, Gmin menyarankan Anda untuk tetap menanyakan ketersediaan pasien dalam menerima alternatif dari obat yang sudah biasa digunakan, pastikan juga tidak memaksa mereka ketika menawarkan alternatif obat-obatan yang dibutuhkan. Selamat menerapkan tips-tipsnya, semoga berhasil!
Sumber:
https://franchisek24.com/blog/1504/Substitusi-Obat-Adalah–Pengertian-dan-3-Tips-Melakukannya-